Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jepang Mulai Buang Limbah Nuklir ke Laut, Diprotes Negara-Negara Tetangga

Pada tanggal 24 Agustus 2023, Jepang memulai pembuangan limbah nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut. Pembuangan ini dilakukan setelah 12 tahun berlalu sejak terjadinya kecelakaan nuklir Fukushima Daiichi pada tahun 2011.

nuklir 

Limbah nuklir yang dibuang adalah air yang telah terkontaminasi oleh bahan radioaktif. Air ini telah ditampung di tangki-tangki penyimpanan di sekitar PLTN Fukushima. Tangki-tangki tersebut sudah hampir penuh, dan Jepang perlu menemukan cara untuk membuang air tersebut.


Pemerintah Jepang mengatakan bahwa air limbah yang dibuang telah diproses melalui sistem Advanced Liquid Processing System (ALPS) untuk menghilangkan 62 bahan radioaktif berbeda. Hanya tritium yang masih terkandung dalam air limbah tersebut, dan tritium dianggap relatif tidak berbahaya.


Namun, keputusan Jepang untuk membuang limbah nuklir ke laut menuai protes dari negara-negara tetangga, termasuk Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut khawatir bahwa limbah nuklir tersebut dapat mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.


Pemerintah Jepang mengatakan bahwa mereka telah melakukan kajian menyeluruh mengenai dampak pembuangan limbah nuklir ke laut. Mereka juga telah berkonsultasi dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang mendukung rencana pembuangan tersebut.


IAEA mengatakan bahwa pembuangan limbah nuklir ke laut adalah praktik yang umum dilakukan oleh negara-negara lain. IAEA juga mengatakan bahwa tingkat tritium dalam air limbah yang dibuang oleh Jepang jauh lebih rendah daripada batas aman yang ditetapkan oleh IAEA.


Meskipun demikian, protes dari negara-negara tetangga tetap ada. Mereka khawatir bahwa pembuangan limbah nuklir ke laut akan menjadi preseden buruk bagi dunia.


Dampak Pembuangan Limbah Nuklir


Dampak pembuangan limbah nuklir ke laut masih menjadi perdebatan. Beberapa ahli mengatakan bahwa limbah nuklir dapat mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.


Tritium adalah radionuklida yang alami, dan ada di air laut dalam jumlah kecil. Namun, tritium yang dilepaskan ke laut dari limbah nuklir dapat berkonsentrasi di makhluk hidup laut, seperti ikan dan kerang.


Tritium dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan laut. Tritium dapat menyebabkan kanker dan kerusakan genetik.


Selain itu, limbah nuklir juga dapat mengandung bahan radioaktif lain yang lebih berbahaya, seperti cesium dan strontium. Bahan-bahan ini dapat mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.


Kebijakan Jepang


Pemerintah Jepang mengatakan bahwa mereka akan terus memantau dampak pembuangan limbah nuklir ke laut. Mereka juga akan bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk mengatasi kekhawatiran mereka.


Pemerintah Jepang akan membuang limbah nuklir ke laut selama 30 tahun ke depan. Air limbah akan dibuang secara bertahap, dan tingkat tritium akan terus dipantau.


Pembuangan limbah nuklir ke laut adalah solusi jangka pendek bagi Jepang. Negara tersebut masih mencari cara untuk membuang limbah nuklir secara permanen.


Kesimpulan


Pembuangan limbah nuklir ke laut adalah masalah kompleks yang tidak memiliki solusi yang mudah. Jepang perlu bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk menemukan solusi yang dapat melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat.